Hal yang Harus DiPertahankan Oleh Tari Ronggeng Pringgadhing


Beberapa hal nya :

§  Gerak Tari Ronggeng bugis termasuk dalam tari yang jika dilihat dari segi pola garapnya yaitu sebagai tari trdisi kerakyatan, hal ini dapat dilihat dari bagaimana bapak Handoyo (alm) menciptakan gerak-gerak yang sederhana, pola lantai yang biasa digunakan oleh tari-tari tradisi kerakyatan yaitu pola garis lengkung dan garis lurus, meskipun Tari Rongeng Bugis sudah memiliki gerak paten, selain itu juga menitikberatkan pada keterampilan dan eksplorasi gerak penarinya secara sponta untuk lebih menunjukan sisi humor atau lucunya tari Ronggeng Bugis. Untuk menarikan Tari Ronggeng Bugis, tidak hanya bisa dalam teknis menari, tetapi lebih ditekankan juga untuk mampu membawa emosi penonton agar ikut serta dalam menikmati tarian lewat ekspresi dramatik para penari. Pola gerak yang digunakan oleh penari Ronggeng Bugis adalah gerak tari tradisi kreasi dan bukan gerakan seperti pada tari klasik. Meskipun tari Ronggeng Bugis ditarikan oleh penari laki-laki, namun gerak yang digunakan bukan gerakan yang gagah, kuat dan bervolume. Namun gerak dalam tari Ronggeng Bugis lebih menitik beratkan pada pola-pola gerak dengan mengandalkan kelenturan gestur tubuh dan dibuat gerak-gerak spontanitas untuk menambah kesan humor didalamnya, termasuk di dalamnya mengolah ekspresi wajah yang menghasilkan mimik lucu. Gerak-gerak yang ada dalam tari Ronggeng Bugis lebih banyak menggunakan gerakgerak maknawi yang menyimbolkan gerak-gerak sebagai seorang mata-mata.

§  Kostum Tari Ronggeng Bugis terdiri dari: kain jarit batik atau motif, kebaya, kestagen/stagen, kace, boro, anting-anting mainan, bandana kembang goyang/sanggul kembang goyang. kain dan baju kebaya yang harus dipakai penari tidak harus kain batik bermotif khas Cirebon yaitu motif mega mendung. Karena untuk mengangkat kebudayaa daerah Cirebon dengan motif kain batik mega mendung maka mayoritas sanggar yang ada di Cirebon termasuk Sanggar Pringgadhing menggunakan kain batik bermotif mega mendung. Sedangkan kebaya yang digunakan juga tidak paten harus kebaya jaman dahulu, namun dengan berkembangnya zaman kebayanyapun makin bervariasi. Yang terpenting adalah motifnya yang ramai dan warnanya yang cerah karena menggambarkan seorang wanita penyamar. Busana atau kostum dan asesoris Tari Ronggeng Bugis meliputi : Kebaya berwarna terang, kain atau jarit yang bermotif bunga ataupun batik, sampur berwarna terang, kace untuk dibagian belakang, kace untuk dibagian depan, boro, sabuk, stagen, bando kembang.

§  Tata Rias Tari Ronggeng Bugis adalah rias karakter badut, rias wajah penari dibuat mencolok dengan rias wajah para penari dibuat seperti make up karakter badut atau pemain pantomim, dengan lukisan atau rias jenaka yang berkaitan dengan fungsi dan tema dari tari Ronggeng Bugis yaitu sebagai hiburan. Menurut (Jazuli 2016) Tata rias bagi seorang penari merupakan hal yang sangat penting. Rias juga merupakan hal yang paling peka dihadapan penonton, karena penonoton biasanya sebelum menikmati tarian selalu memperhatikan wajah penarinya, baik untuk mengetahui tokoh/ peran yang sedang dibawakan maupun untuk mengetahui siapa penarinya. Misalnya apakah penarinya tampak cantik atau gagah, apakah rias penari mencerminkan karakter peran yang sedang dilakukan, dan sebagainya. Fungsi rias antara lain adalah untuk mengubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh yang sedang dibawakan, untuk memperkuat ekspresi, dan untuk menambah daya tarik penampilan. Tata rias merupakan unsur yang berperan penting dalam setiap pertunjukan tari Ronggeng Bugis. Rias badut yang terlihat mencolok dibagian wajah yang dibuat lucu dengan memakai bedak yang sangat putih dan tebal, kemudian kedua pipi dengan pemerah pipi yang mencolok dibentuk bulat, memakai lipstik berwarna merah dengan bentuk yang keluar dari garis bibir asli dan rias alis yang tidak simetris. Sehingga rias wajahnya terlihat lucu, mengelitik yang akan mengundang gelak tawa bagi para penonton yang melihatnya. Dalam acara Jaka Rara Kota Cirebon 2017 yang dilaksanakan di Hotel Swissell pada tanggal 21 Mei 2017 lalu Sanggar Pringgadhing menampilkan tari Ronggeng Bugis dengan enam penari dengan make up yang digunakan ialah rias karakter badut. Perlu diketahui bahwa riasan wajah dalam tari Ronggeng Bugis, berapapun penarinya dalam setiap pementasan, pasti menggunakan rias karakter badut pada setiap penarinya dengan rias yang berbeda dibagian garis-garis dibagian mata, garis-garis dibagian mulut dan tahi lalat buatan, itu tidak menunjukan perbedan karakter atau adanya tokoh dalm setiap penari, namun rias wajh ini hanya untuk menunjang penampilan agar kesan lucu dan humor tari Ronggeng Bugis semakin kuat dan lebihmuncul.

§  Musik Iringan Tari Ronggeng Bugis merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu tarian. Musik iringan yang digunakan tari Ronggeng Bugis menggunakan iringan Improvisasi dari beberapa alat musik tradisional Cirebon. Musik yang digunakan untuk mengiringi Tari Ronggeng Bugis merupakan musik eksternal, disebut eksternal karena semua musik berasal dari luar diri penari yaitu semua musik berasal dari pemain musik baik musik yang dimainkan dengan alat musik maupun dengan suara sorak-sorai para pemain musik. Tari Ronggeng Bugis dapat dipentaskan tidak hanya diatas panggung namun sering juga dipentaskan dalam bentuk Halaran maka alat musik yang dimainkanpun berbeda dan jumlah alat musik yang diatas panggung biasanya menggunkaan gamelan lengkap, jika dalam bentuk halaran musik yang digunakan untuk mengiringi tari Ronggeng Bugis hanya beberapa alat musik saja . Alat musik yang dimainkan berasal dari gamelan Cirebon bukan gamelan sunda, yang menggunakan laras pelog. Bunyi tabuhan musik iringan dalam tari Ronggeng Bugis ikut mewarnai dan menegaskan situasi komunikasi dengan hentakan music yang dapat membawa emosi para penari maupun penonton, karena bisa mengantarkan makna atau pesan yang ada di dalam tari Ronggeng Bugis, bunyi tabuhan yang menghentak dan semangat dapat menggambarkan dan membangkitkan jiwa heroisme bagi para penarinya. Berikut notasi musik pengring tari Ronggeng Bugis dan nama-nama instrumen musik pengiring yang digunakan untuk mengiringi Tari Ronggeng Bugis ialah: Bonang, kempyang, kendang sunda, gong, kempul, kecrek, klenang, dan kendangketipung.

§  Panggung Pementasan Tari Ronggeng Bugis Widyastutieningrum dan Wahyudiarto (2014) pada dasarnya ruang pentas dapat dibedakan menjadi dua golongan besar. Pertama pentas proscenium di mana penonton hanya dapat melihat dan mengamati pementasan tari dari satu sisi depan saja. Dimensi ketiga atau kedalaman ruangan memang harus tetap diusahakan, tetapi karena desain gerak hanya ditunjukan kesatu sisi, hasilnya berbeda jika menata tari untuk sebuah pentas arena, dimana penonton dapat mengamati pementasan tari dari ketiga sisi atau bahkan dari segala arah (pentas melingkar). Tempat pertunjukan tari Ronggeng Bugis biasanya disebut dengan nama halaran atau pawai yang biasa ditampilkan di jalan raya atau tempat umum dan di panggung terbuka seperti yang ada di Gua Sunyaragi Cirebon. Namun setelah diakui sebagai tarian tradisi Cirebon dan hidup di dalam keraton, berkat bapak Handoyo (alm) akhirnya tari Ronggeng Bugis diangkat menjadi tari pertunjukan di atas panggung dengan kemasan gerak dan busana yang artistik. Panggung pertunjukan yang biasa digunakan untuk pementasan tari Ronggeng Bugis berbentuk panggung terbuka. Pangugung (pentas) terbuka berarti panggung berada di udara terbuka. Biasanya tidak ada batasan atau jarak antara penari dan penonton jika dipentaskan secara halaran, dan dapat pula diadakan disebuah panggung yang tinggi atau landai dimana penonton berada di bawah atau di depan tempat tersebut. Seperti beberapa gambar di bawah ini yang menjadi tempat pertunjukan tari RonggengBugis.

§  Apresiator Penonton adalah bagian dari apresiator yang merupakan salah satu penentu Tari Ronggeng Bugis eksis atau diakui keberadaannya dimasyarakat dan disukai oleh masyarakat khususnya penikmat seni. Disetiap pertunjukannya, Tari Ronggeng Bugis selalu menjadi salah satu tarian yang ditunggu-tunggu karena tariannya yang lucu sehingga dapat memnghibur para penonton. Sanggar Pringgadhing mempunyai cara tersendiri untuk menempatkan Tari Ronggeng Bugis disetiap pertunjukanya. Tari Ronggeng Bugis ditampilkan menjelang penutup atau closing setiap acara. Ini menjadi salah satu cara agar penonton tetap berada di tempat pertunjukan sampai akhir acara dan menunggu-nunggu penampilan apik dari Tari Ronggeng Bugis, tarian jenaka yang pasti menghibur. Dari awal penampilan sampai akhir penonton dibuat tertawa seolah menikmati tarian tersebut. Selain itu para penari selalu melibatkan penonton untuk ikut menari bersama dalam sebuah adegan tari yang berpasangan. Penonton dibuat tertawa sepanjang tarian karena tingkah lucu dan konyol para penari. Maka disetiap pertunjukan Sanggar Pringgadhing pasti tari Ronggeng Bugis menjadi salah satu tarian yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat atau penonton. Para penonton akan menikmati sajian cerita, gerak-gerak tubuh penari, musik, dan unsurunsur seni yang hadir untuk menunjang pertunjukan tari Ronggeng Bugis. Penonton merasakan kegembiraan dalam hatinya atas pertunjukan yang diapresiasi sesuai dengan pengalaman dan perasaan mereka. Dalam seni, tentu adakalanya seni pertunjukan pada satu wilayah yang sama atau daerah yang sama , tidak bisa dipaksakan untuk diapresiasi oleh seluruh masyarakat yang ada dalam satu daerah tersebut, tidak semua masyarkat di daerah tersebut mengenal tari Rongeng Bugis. Disini bisa disimpulkan bahwa seni pertunjukan akan selalu ditonton, diapresiasi dan dapat berkomunikasi dengan publik seni itu sendiri yang memiliki minat, kepentingan, atau kegemaran yang sama, namun seni tersebut akan tetap ada dan bertahan dengan sendirinya jika pelaku melestarikan bahkan bisa mengembangkanya seperti tari Ronggeng Bugis yang sampai saat ini masih hidup dan diakui keberadaannya oleh masyarakat serta sudahbisaberkembang.

§  Penyebarluasan Tari Ronggeng Bugis Mengajarkan di sanggar, para penari tari Ronggeng Bugis juga menjadi pelatih eksrakurikuler (eskul) di Sekolah. Beberapa sekolah yang mempelajari tari Ronggeng Bugis ialah SMKN 1 Kedawung, SMA 1 Sumber, dan SMK N 1 Mundu. Sehingga dengan cara penyebarluasan ini maka tari Ronggeng Bugis dikenal oleh anakanak atau siswa sekolah.

Posting Komentar

0 Komentar